Kamis, 14 Maret 2013

Kisah Baru Batik Lawas

Ketika selembar batik tua yang kusam dan ditinggalkan menjadi lebih bernilai di tangan ibu Marie Pang, maka yang ada hanya rasa takjub. Untaian bola kayu yang dibalut batik lawasan menjadi kalung cantik dan unik.  Semua tali untuk kalung dan gelang dibuat dengan pilinan, jalinan serta jahitan yang sungguh rapi.  Tidak hanya batik lawasan, tapi ulos, juga kain tenun dan kain nusantara lainnya yang merupakan warisan budaya dari leluhur bangsa ini, menjelma menjadi berbagai asesoris yang diburu kaum perempuan. Dibantu oleh para perempuan -ibu rumah tangga di sekitar rumahnya, Marie Pang menghadirkan asesoris cantik bernuansa lokal untuk para perempuan Indonesia bahkan dunia.  

Berawal dari kejatuhan usaha yang semula menjadi tumpuan hidup keluarganya selama di Jakarta membawa perubahan sikap yang lebih realistis.  Di saat kehilangan banyak, Marie Pang mendapatkan sedikit keyakinan untuk mencoba hal kecil dan sederhana.  Siapa menyangka, perempuan yang disangkal tidak bisa menjahit bahkan diragukan oleh ibunya sendiri ini berhasil membalik takdir.  Berpindah ke Jogjakarta, semula yang terlihat mustahil kini menjadi nyata.  Berbekal sikap tubuh yang konsisten, Marie Pang membebaskan imajinasi tanpa batas dalam membuat desain serta olah warna.  Hingga rentang waktu belasan tahun, karya-karyanya saat ini menjadi ciri tersendiri yang dikenali sebagai miliknya.  Etnik dan unik.











Tidak ada komentar:

Posting Komentar