Kamis, 04 Juli 2013

Terimakasih untuk setiap pertemuan kembali ..

Juni 2013, adalah bulan penuh haru biru dengan luapan kenangan.  Pertemuan dengan orang-orang dari masa lalu mendadak terkumpul di akhir bulan Juni.  Mulai dari urusan akademik ke kampus Bulaksumur yang telah 10 tahun kutinggalkan, di minggu terakhir.  Menyusuri jalanan yang diapit gedung-gedung baru itu membuatku kesulitan merasa nyaman bahwa aku berasal dari sana dan pernah menjadi bagian dari kampus ini.  Sungguh asing dan aku alien.  

Di minggu terakhir itu pula, pertemuan dengan sahabat lama yang kini tinggal di Surabaya membuat gairah.  Memang jeda tak bertemu hanya berjarak 2 tahun sejak kami nongkrong di Starbuck di Amplaz.  Tapi seorang balita yang imut telah berubah menjadi seorang kakak untuk seorang bayi lucu.  Ya, seorang anak telah lahir di sela dua tahun itu.  Telah genap dua anak lahir dari rahim sahabat sejak SMA itu.  Hanya rasa syukur yang muncul melihat keluarga kecil itu.  Apalagi?  Dia bahagia, aku bersyukur.

Q-thien, aku mengenalnya sebagai anak pindahan dari kota lain.  Kami baru bertemu saat disatukan dalam kelas 2 A3-1, baca dua sos satu.  Entah bagaimana ceritanya, tiba-tiba kami sudah terikat satu sama lain dengan 6 anak lainnya.  Ikatan itu kami beri nama Gank_8, kelompok kecil terdiri dari 8 anak perempuan dari berbagai kelas.  Masing-masing kami buatkan nama panggilan baru yang membuat ikatan menjadi semakin kuat. Q-thien untuk Christin, Mhoniq untuk Priestasari, 'Ve untuk Silvia, Rara' untuk Faradilla, Uni' utuk Santi, Mayonk untuk Umaya, Pia' untuk Dian dan Fi' untuk diriku.  Semua diambil dari sedikit penggalan nama asli kami.

Kehidupan masa remaja menjadi begitu dinamis dan menyenangkan.  Ini menjadi salah satu bagian terbaik dalam hidupku.  Tak selalu manis, kadang nakal.  Tapi kami diajarkan tentang bagaimana menjadi teman dan bagaimana ditemani.  Melalui masa remaja bersama mereka adalah petualangan yang menyenangkan.  Sampai saat ini, jika aku mengingat semuanya dan mereka, ada rasa syukur yang tak pernah cukup sebab persahabatan ini.

Tahun-tahun berganti begitu cepat.  Tangan-tangan nasib telah mengambil kami satu per satu dari ikatan fisik.  Masing-masing dari kami pergi lalu bergelut dengan kehidupan di tempat yang berbeda.  Sesekali kabar mengenai keberadaan dan keadaan beredar dari mulut ke mulut atau dari sms ke sms.  Lega mengukir senyum jika mendapati kabar bahwa semua baik-baik saja.  Tapi kadang tangis tak bisa ditahan saat menerima kabar sedih menimpa salah seorang dari kami.  Perstiwa buruk padanya tapi tangis di hati kami.  Life, is about up and down.  Semua yang hidup mengalaminya.  Jika tangan tak membantu, hanya doa yang mampu menembus keterbatasan dan keterpisahan kami.

Aku bisa mengatakan bahwa petualanganku bermula saat bersama mereka.  Keberanian dan percaya diri tumbuh saat itu.  Beberapa tempat yang asing dan jauh dari rumah kami datangi dengan berani.  Itulah saat aku merasa menjadi manusia dewasa yang sudah semestinya mengenal lingkungan lain, tidak hanya sekolah dan rumah.  Bersama mereka, aku 'keluar' dari dunia kecilku.

Well, pertemuan dengan sahabat lama mungkin hal sepele.  Tapi aku memberi makna lebih pada setiap pertemuan-pertemuan dengan mereka yang berasal dari masa lalu.  Merekalah yang bisa membantu mengenali diriku sendiri dengan sangat baik.  Sebab, pada moment ini, aku kembali melihat diriku ke belakang sekaligus mencermati diriku saat ini.  Seberapa jauh aku meninggalkan masa lalu itu?   Seberapa banyak aku berubah?  

Terimakasih untuk setiap pertemuan kembali ..






Tidak ada komentar:

Posting Komentar