Hari ini (25 Mei 2013) adalah perayaan Tri Suci Waisak 2557 yang merupakan gabungan acara peringatan 3 peristiwa penting dalam ajaran Buddha, yaitu :
- Lahirnya Pangeran Siddharta di Taman Lumbini pada tahun 623 S.M
- Pangeran Siddharta mencapai Penerangan Agung dan menjadi Buddha di Buddha-Gaya (Bodhgaya) pada usia 35 tahun pada tahun 588 S.M.
- Buddha Gautama parinibbana (wafat) di Kusinara pada usia 80 tahun pada tahun 543 S.M
Postingan mengenai Kembang Sal ini menjadi kontekstual dengan Hari Raya Waisak, dimana kelahiran Pangeran Siddarta ikut disertakan dalam perayaannya. Pohon Sal ini menaungi Ratu Maya Dewi saat melahirkan putranya, Pangeran Siddharta di Taman Lumbini, tahun 623 S.M. Sejak itu, pohon Sal menjadi vegetasi yang turut dihormati oleh umat Buddhist selain Pohon Bodhi, tanaman yang menaungi Pangeran Siddharta meraih penerangan abadi lalu menjadi Buddha.
Kembang Sal di Vihara Mendut, ditanam di sebelah Stupa |
Kembang Sal a.k.a Cannonball Flower adalah bunga yang jarang bisa ditemui. Tidak semua tempat ibadah Buddhist yang disebut Vihara menanamnya. Bunga dengan nama latin Sorea robusta Gaertner f. ini dapat ditemui di Vihara Mendut, beberapa meter di sebelah utara Candi Mendut, Jawa Tengah. Pohon ini masih
tergolong dalam famili dipterocarpaceae, yaitu sejenis meranti yang
banyak tumbuh di kaki dan dataran sebelah selatan Pegunungan Himalaya,
mulai dari Nepal, India, sampai dengan Myanmar.
Buah Pohon Sal di Kuil Marmer atau Wat Benchamabophit, Bangkok |
Kembang Sal ini unik sekali, aku menamainya bunga ubur-ubur, karena bentuknya sangat mirip. Kelopak bunganya tebal dan kaku dengan warna pink orange, dan benang sari kuning. Bagian benang sari ini menjulur seperti kaki-kaki ubur-ubur.
Bunga dengan wangi yang lembut ini biasanya muncul di ujung-ujung ranting tanpa daun di bagian bawah pohon, tidak seperti bunga lainnya yang tumbuh di bagian ujung atas pohon. Ranting-ranting kering ini terlihat seperti akar yang keluar dari batang.
Buahnya berbentuk bundar besar dengan kulit yang sedikit kasar, seperti peluru meriam yang menjadikan bunga ini dinamai Cannonball Flower dalam Bahasa Inggris. Baru sekali itu bisa melihat buahnya saat mengunjungi Wat Bencamabophit atau Kuil Marmer di Bangkok, Thailand. Pohon ini ditanam di belakang kuil yang banyak bagiannya menggunakan material marmer itu. Sebelum melewati jembatan merah yang menghubungkan kuil dan tempat tinggal para bhante, pohon ini menarik perhatian dengan wangi yang meruap dan bentuk buahnya yang bundar dan besar.
Bunga muncul di ranting-ranting tanpa daun |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar